Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang ikatan kimia dengan menggunakan pembelajaran E-learning. sebelum membahas
pembelajaran E-learning disini, kita pahami terlebih dahulu apa itu
E-learning.
E-learning
merupakan salah satubentuk model pembelajaran yang difasilitasidan didukung
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Ciri – ciri E-learning:
E-learning
mempunyai ciri-ciri, antara lain (Clark & Mayer 2008:10):
1. memiliki
konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran;
2. menggunakan
metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan untuk meningkatkan
pembelajaran;
3. menggunakan
elemen-elemen media seperti kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi
pembelajaran;
4. memungkinkan
pembelajaran langsung berpusat pada pengajar (synchronous e-learning) atau di
desain untuk pembelajaran mandiri (asynchronous e-learning);
5. membangun
pemahaman dan keterampilan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secara perseorangan
atau meningkatkan kinerja pembelajaran kelompok.
Sedangkan
menurut Rusman dkk (2011: 264) e-learning memiliki karakteristik, antara lain: (a)
interactivity (interaktivitas); (b) independency (kemandirian); (c)
accessibility (aksesibilitas); (d) enrichment (pengayaan).
Kelebihan E-Learning
Berikut adalah kelebihan e-learning
Triluqman (2007) yaitu :
- Tersedianya fasilitas e-moderating dimana
pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui
fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi
itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
- Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan
bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui
internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan
ajar dipelajari.
- Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan
ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
- Apabila peserta didik memerlukan tambahan
informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat
melakukan akses di internet.
- Baik pendidik maupun peserta didik dapat
melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah
peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas.
- Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya
pasif menjadi aktif.
- Relatif lebih efisien. Contohnya bagi mereka yang
tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka
yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri,
dan sebagainya.
Kekurangan E-learning:
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran
dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti
komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh
Nursalam (2008:140) sebagai berikut
- Kurangnya interaksi antara
pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
- Kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
- Proses belajar mengajar
cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
- Berubahnya peran pengajar dari
yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information,
communication, dan technology).
- dengan masalah
tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
- Kurangnya sumber daya manusia
yang menguasai internet.
- Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
- Akses pada komputer yang
memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.
- Peserta didik bisa frustasi
jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena
peralatan yang tidak memadai.
- Tersedianya infrastruktur yang
bisa dipenuhi.
- Informasi dapat bervariasi
dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan
diperlukan.
- Peserta didik dapat merasa
terisolasi.
Sedikit penjelasan mengenai ikatan kimia:
Definisi
Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar
molekul dengan cara sebagai berikut :
1) atom yang 1
melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima
elektron)
2) penggunaan
bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
3) penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang
terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu :
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan
ikatan logam.
1). Ikatan
Ion ( elektrovalen )
·
Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi
kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur
lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron
tersebut (membentuk anion).
·
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan
gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
·
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur
logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
2). Ikatan
Kovalen
·
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan
elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
·
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non
logam).
·
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang
memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil
dibandingkan ikatan ion.
·
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron
sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk
dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk
pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
·
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian
bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron
pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
3). Ikatan
Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar
·
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan
bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan
Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan
elektron yang digunakan bersama.
·
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan
dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor
menuju akseptor pasangan elektron.
4). Ikatan
Logam
·
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya
tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan
muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
·
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola
pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
·
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi,
sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
·
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar
(terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom
ke atom lain.
·
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas,
sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan
dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi
senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video ini: https://youtu.be/UKVNINqaFiA
PERMASALAHAN:
1. Apakah guru
bisa memastikan bahwa siswa tersebut belajar ketika tidak dilakukan tatap muka?
2. Bagaimana tanggapan
saudara mengenai e-learning ini?
3. Berapa kapasitas
siswa yang bisa dilakukan pembelajran e-learning melalui video call seperti di
atas? Berikan alasannya!!
Saya ingin mencoba menanggapi permasalahan pertama saudari menurut saya guru bisa memastikan siswa tersebut benar belajar atau tidak jika menggunakan E-Learning yang saudari kembangkan dengan caa memberikan evaluasi atau pertanyaan disetiap akhir pembelajaran atau meberikan tugas untuk dikerjakan siswanya. Selain itu bisa dilakukan dengan cara memeberikan kuis pada saat tatap muka dilakukan mengenai materi yang di sampaikan denga cara E-Learning,. Dengan begitu guru dapat memastikan siswanya belajara atau tidak.
BalasHapusBaik, saya setuju dengan saudari munika dimana guru dapat memastikan apakah siswanya benar-benar belajar dengan memberikan evaluasi atau pertanyaan disetiap akhir pembelajaran ataupun memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Selain itu, guru dapat memperhatikan gerak mimik atau ekspresi siswanya melalui e-learning saudari icha kembangkan selagi menyampaikan materi sehingga hal ini juga dapat menghindari suudzon
Hapussaya setuju dengan pendapat munika dan rahmi , namun disini saya ingin menambahkan sedikit yaitu cara lain yang dapat dilakukan guru dalam mengontrol siswa . guru bisa mengabsen terlebih dahulu dari dalam grup , siapa saja yang aktif dan memberi tanggapan . misalnya memberikan suatu pertanyaan maka dapat melihat dari siswa yang aktif untuk menjawab, dan juga menilai siswa yang bertanya dikarenakan disitu dapat kita lihat bahwa siswa tersebut telah belajar dengan membaca atau melihat vidio yang diberikan .
HapusSaya mmencoba mennjawab permasalahan no.3,,, terkait kapasitas itu relatif menurut saya. Tidak boleh lebih dari 7 org. Karena akan kesulitan dalam mengontrol masing2nya. Selain itu dibutuhkan signal yg bagus agar dlm berdiskusi melalui e-learning yg anda gunakan berjalan efisien.
BalasHapussaya kurang setuju dengan pendapat anda, karena ada bbrpa aplikasi itu bisa interface dnegan jumlah yang cukup banyak, tetapi jika tidak memungkinkan guru bisa membagi menjadi beberapa sesi untuk interface
HapusSaya setuju dengan sabrina bahwasannya ada aplikasi yang bisa digunakan untuk bnyak orang, namun jika dikaji kembali proses pembelajaran dengan menggunakan video call yang jumlahnya bnyak sangatlah tidak kondusif sehingga menurut saya perlunya pwrtimbangan untuk melaksanankan pembelajaran dengan menggunakan vcall dengan banyak siswa.
HapusSaya setuju dengan sabrina bahwasannya ada aplikasi yang bisa digunakan untuk bnyak orang, namun jika dikaji kembali proses pembelajaran dengan menggunakan video call yang jumlahnya bnyak sangatlah tidak kondusif sehingga menurut saya perlunya pwrtimbangan untuk melaksanankan pembelajaran dengan menggunakan vcall dengan banyak siswa.
HapusUntuk permasalahan no 2, Pendapat saya mengenai penggunaan e-learning yang tidak bisa lepas dari peran internet inilah yang membuat pemanfaatannya kurang maksimal di indonesia, seperti yang kita ketahui sendiri di Indonesia banyak sekali warga negaranya yang masih belum mengerti dan tahu akan teknologi bahkan ironosnya masih banyak yang buta huruf. Selain itu, banyak sekali daerah-daerah yang tidak dapat di jangkau oleh sinyal bahkan listrik juga tidak bisa menjangkaunya. Namun jika diterapkan di pusat kota maka penerapan e learning ini bisa efektif karena didukung oleh teknologi dan juga koneksi internet.
BalasHapusBaiklah saya akan menjawab pertanyaan no 2
BalasHapusDengan e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Karena dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, sesuatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya.
Begitu pula e-learning berbasis web, guru dapat memberikan materi pelajarannya lewat sarana internet yang dapat diakses oleh siswa setiap saat dan di mana saja. Siswa juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas untuk mendapatkan informasi mengenai materi yang ingin diperolehnya. Bahkan, siswa dapat mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber lain, sehingga wawasan siswa menjadi berkembang.
Menanggapi persoalan kedua, tanggapan saya mengenai e-learning yang ada gunakan, mungkin perlu di tingkatkan lagi mengenai implementasinya. Lebih kuatkan lagi dalam hal tatap muka yang dilakukan. Saya rasa siswa anda akan lebih memahami jika anda jelaskan secara lebih rinci lagi
BalasHapusUntuk batas siswa menurut saya tidak terbatas, disini terngantung kekuatan jaringan internet yang digunakan bila kekuatan internetnya memadai maka jumlah peserta didiknya tidak masalah
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nomor 2.
BalasHapusMenurut saya e-learning ini sangat baik digunakan karena Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
Apabila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
Relatif lebih efisien. Contohnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.
Bagaimana tanggapan saudara mengenai e-learning ini?
BalasHapuspembelajaran dengan menggunakan E-learning yang anda gunakan, merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan dimana kita bisa melakukan aktifitas pembelajaran melalui jarak jauh, namun sangat disayangkan jika koneksi internet tidak bagus, penjelasan akan tidak bagus juga, sehingga akan mengganggu proses belajar mengajar
Bagaimana tanggapan saudara mengenai e-learning ini?
BalasHapusmenurut pendapat saya multimedia yang anda gunakan untuk e-learning cukup bagus karena dapat bertatap muka langsung dengan siswa. namun hal tersebut menurut saya kurang efektif karena apabila seketika jaringan tiba-tiba hilang/mengalami gangguan maka koneksi akan terputus.
Tanggapan saya e learning yg anda lakukan sudah baik karena melakukan video call dapat memastikan apakah siswa benar2 ikut dalam pembelajaran dan dapat pula dinilai keseriusan siswa dalam belajar melalui tanya jawab lewat video call tersebut
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan Anda yang ketiga dimana batas dalam melakukan untuk video call di aplilasi line ITU bisa lebih dari 10 orang namun kurang dari 30 orang. Karena semakain banyak peserta dalam video call terkadang akan banyak kelemahan baik signal, gangguan lain seperti suara" yang tidak dingginkan dn sebagainya
BalasHapussaya akan menanggapi permasalahan no.1 Apakah guru bisa memastikan bahwa siswa tersebut belajar ketika tidak dilakukan tatap muka? menurut saya guru bisa memastikan siswa belajar dengan cara memberikan tugas atau kuis untuk melihat seberapa paham siswa mengenai materi yang disampaikan
BalasHapuscaa memberikan evaluasi atau pertanyaan disetiap akhir pembelajaran atau meberikan tugas untuk dikerjakan siswanya. Selain itu bisa dilakukan dengan cara memeberikan kuis pada saat tatap muka dilakukan mengenai materi yang di sampaikan denga cara E-Learning,. Dengan begitu guru dapat memastikan siswanya belajara atau tidak.
BalasHapus