Rabu, 29 Agustus 2018

TERPENOID


TERPENOID

Hasil gambar untuk terpenoid

a.       Asal Usul Terpenoid
Sejak lama bangsa Indonesia sudah mengenal obat-obatan tradisional yang digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Pada umumnya obat-obatan tersebut dibuat dari sumber bahan alam hayati seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Penggunaan tumbuhan tertentu sebagai obat merupakan warisan yang sudah turun temurun.
Penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai obat tradisional berkaitan dengan kandungan kimia yang terdapat di dalamnya. Senyawa kimia tersebut merupakan hasil metabolisme dari tumbuhan itu sendiri. Senyawa kimia dari beberapa jenis tanaman telah banyak diteliti dan sering kali dapat memberikan efek fisiologi dan farmakologi sehingga senyawa ini dikenal dengan senyawa bioaktif. Di antara senyawa bioaktif tersebut adalah golongan alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid dan safonin (Kusuma, 1988, hal. 11).
Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren. Kebanyakan terpenoid mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih. Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan. Senyawa terpenoid terdiri atas beberapa kelompok.
Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia bahan alam yang banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuh-tumbuhan yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya dan sebagai insektisida terhadap hewan tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang senyawa terpenoid maka dibahas tentang tinjauan umum terpenoid, klasifikasi dan fungsi terpenoid, biosintesa terpenoid, identifikasi terpenoid, isolasi terpenoid dari bahan alam serta cara pemisahan dan pemurnian terpenoid.
b.      Pengertian Terpenoid
Terpenoid adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen, atau karbon, hidrogen dan oksigen yang bersifat aromatis, sebagian terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya merupakan kelipatan lima. Penyelidikan kimia selanjutnya menunjukan pula bahwa sebagian terpenoid mempunyai kerangka karbon yang di bangun oleh dua atom atau lebih unit C5 yang disebut isopren, unit unit isopren biasanya saling berkaitan dengan teratur, dimana “kepala” dari unit satu berkaitan dengan “ekor” unit yang lain, kepala adalah merupakan ujung terdekat kecabang metil dan ekor merupakan ujung yang lain.
 Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan. Kebanyakan terpenoid alam mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus pungsi atau lebih (Harborne, 1987, hal. 124). Salah satu senyawa terpenoid adalah taksodon dan vernomenin yang merupakan jenis terpenoid yang mempunyai efek fisiologis terhadap manusia yaitu dapat menahan pembelahan sel sehingga dapat menghalangi pertumbuhan tumor.
c.       Klasifikasi dan Fungsi Terpenoid Senyawa
Terpenoid dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah unit isopren yang menyusunnya yaitu:
1.      Monoterpenoid
Monoterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang paling sederhana, terbentuk dari dua unit isopren dan merupakan dua komponen minyak atsiri yang berupa cairan tak berwarna, tidak larut dalam air, mudah menguap dan berbau harum.
Monoterpenoid dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu asiklik, monosiklik dan bisiklik. Contoh asiklik adalah geraniol, linalool, yang termasuk monosiklik seperti α terpinol, limonena, yang termasuk bisiklik seperti α pinena, dan kamfor.

2.      Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa yang mengandung atom C15, biasanya di anggap berasal dari tiga satuan isopren. Sama seperti monoterpenoid, seskuiterpenoid terdapat sebagai komponen minyak astiri, berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan bunga. Contoh senyawa seskuiterpenoid adalah farnesol, γ-bisabolena, dan santonin.
3.      Diterpenoid
Diterpenoid merupakan senyawa yang mengandung atom C20 yang berasal dari empat satuan isopren. Karena titik didihnya tinggi, biasanya diterpenoid tidak ditemukan dalam minyak atsiri tumbuhan, kebanyakan penyebarannya sangat terbatas. Senyawa terpenoid banyak yang berfungsi sebagai fungisida, racun terhadap serangga, ada juga senyawa diterpenoid yang berkerja sebagai obat anti tumor karena efek sitotoksiknya dan ada yang mempunyai aktifitas antivirus.
4.      Triterterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isopren dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik yang disebut skualen. Triterpenoid berupa senyawa tak berwarna, bernetuk kristal, biasanya bertitik leleh tinggi.
5.      Tetraterpenoid
 Tetraterpenoid merupakan kelompok terpenoid yang disusun oleh delapan unit isopren (C40). Tetraterpenoid yang paling dikenal adalah karotenoid contohnya adalah β-karoten. Karotenoid merupakan golongan figmen yang larut dalam lemak berwarna kuning sampai merah, terdapat pada semua tumbuhan dan dalam berbagai jaringan.
d.      Biosintesa Terpenoid
 Pada tahun 1959, J.W Cornforth menemukan dua bentuk isopren yang aktif yaitu isopentenil pirofosfat (IPP) dan dimetilalil pirofosfat (DMAPP). Kedua isopren ini harus ada untuk keperluan sintesa terpenoid oleh organisme. Penyelidikan selanjutnya menunjukan bahwa IPP dan DMAPP berasal dari asam mevalonat. Kemudian diketahui pula bahwa satu-satunya sumber karbon bagi asam mevalonat, IPP dan DMAPP adalah asam asetat.

e.       Identifikasi Terpenoid
Untuk mengetahui adanya senyawa terpenoid dalam suatu sampel dapat digunakan pereaksi lieberman-burchard (anhidrida asam asetat dan H2SO4 pekat) senyawa terpenoid akan menunjukan warna merah sampai ungu jika direaksikan dengan pereaksi liebermann-burchard.
f.       Isolasi Terpenoid dari Bahan Alam
Untuk penarikan komponen-komponen kimia dari suatu bahan alam dapat dilakukan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang cocok sehingga komponen kimia yang diinginkan akan tertarik oleh pelarut, ada beberapa metode ekstraksi yang umum yang digunakan antara lain: maserasi, perkolasi, sokletasi. Pemilihan metoda ini didasarkan pada sifat kondisi dan kelarutan senyawa.
g.      Pemisahan dan Pemurnian
Untuk pemisahan komponen kimia yang terdapat dalam ekstrak hasil ekstraksi, dapat dilakukan dengan tehnik kromatografi, baik kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom atau kromatografi gas, tehknik mana yang akan kita pakai tergantung kepada sifat-sifat dari senyawa yang akan di pisahkan.

DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, T.S, 1988, Kimia dan Lingkungan. Pusat Penelitian UNAND. Padang
Harborne, J.B, 1987. Metoda Fitokimia Penuntun Cara Menganalisa Tumbuhan. Edisi II, ITB, Bandung

PERMASALAHAN
1.      Jelaskan cara identifikasi terpenoid?
2.     Kenapa senyawa terpenoid dikatakan sebagai senyawa kimia bahan alam yang banyak digunakan sebagai obat?
3.      Salah satu senyawa terpenoid adalah taksodon dan vernomenin yang merupakan jenis terpenoid yang mempunyai efek fisiologis terhadap manusia yaitu dapat menahan pembelahan sel sehingga dapat menghalangi pertumbuhan tumor. Berdasarkan pernyataan tersebut bagaimana dengan manusia yang kena tumor? Apakah senyawa terpenoid tidak ada atau tidak berfungsi?


6 komentar:

  1. Baiklah icha saya akan menjawab permasalahan anda no 1
    Identifikasi senyawa terpenoid dengan skrining fitokimia adalah dengan mereaksikan terpenoid dengan reagen Liebermann-Burchard (asam asetat anh dan asam sulfat P) yang positif menghasilkan warna merah.
    Ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan dua cara yaitu: melalui sokletasi dan maserasi.
    1. Sekletasi
    Dilakukan dengan melakukan disokletasi pada serbuk kering yang akan diuji dengan 5L n-hexana. Ekstrak n-hexana dipekatkanlalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diujifitokimia dan uji aktifitas bakteri.
    2. Teknik maserasi menggunakan pelarut methanol.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    Karena golongan senyawa dari metabaolit sekunder ini banyak di temui pada tumbuh-tumbuhan yg memiliki khasiat sehingga banyak diisolasi utk di jadikam obat herbal.
    Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan pernah habis, sebagai sumber inovasi dalam penemuan dan pengembangan obat-obat baru ataupun untuk menujang berbagai kepentingan industri. Hal ini terkait dengan keberadaannya di alam yang tidak terbatas jumlahnya. Sejalan dengan hal itu dan diikuti oleh keberadaan organisme yang juga tidak terbatas jumlahnya, maka topik penelitian bahan alam juga tidak akan pernah habis.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1 yaitu:
    Untuk mengetahui adanya senyawa terpenoid dalam suatu sampel dapat digunakan pereaksi lieberman-burchard (anhidrida asam asetat dan H2SO4 pekat) senyawa terpenoid akan menunjukan warna merah sampai ungu jika direaksikan dengan pereaksi liebermann-burchard

    BalasHapus
  4. saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor satu, Identifikasi terpenoid: Metode Lieberman-Burchard.
    Beberapa tetes lapisan kloroform pada uji alkaloid, ditempatkan pada plat tetes. Tambahkan 5 tetes anhidrida asetat dan biarkan mengering. Kemudian tambahkan 3 tetes H2S04 pekat. Timbulnya warna merah jingga atau ungu menandakan uji positif terhadap terpenoid.

    BalasHapus
  5. Say akan menjawab permasalahan no 3 anda dimana Terpenoid umumnya larut dalam
    lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel
    tumbuhan. Kebanyakan terpenoid alam
    mempunyai struktur siklik dan mempunyai
    satu gugus pungsi atau lebih (Harborne,
    1987, hal. 124). Salah satu
    senyawaterpenoid adalah taksodon dan
    vernomenin yang merupakan jenis
    terpenoid yang mempunyai efek fisiologis
    terhadap manusia yaitu dapat menahan
    pembelahan sel sehingga dapat
    menghalangi pertumbuhan tumor.

    BalasHapus
  6. saya ingin mencoba menanggapi permasalahan pertama saudari,
    Uji fitokimia dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard. Perekasi Lebermann-Burchard merupakan campuran antara asam setatanhidrat dan asam sulfat pekat. Alasan digunakannya asam asetat anhidrat adalahuntuk membentuk turunan asetil dari steroid yang akan membentuk turunan asetildidalam kloroform setelah. Alasan penggunaan kloroform adalah karena golongansenyawa ini paling larut baik didalam pelarut ini dan yang paling prinsipil adalahtidak mengandung molekul air. Jika dalam larutan uji terdapat molekul air makaasam asetat anhidrat akan berubah menjadi asam asetat sebelum reaksi berjalandan turunan asetil tidak akan terbentuk.

    BalasHapus

Fenil Propanoid

FENILPROPANOID  A.    ASAL USUL Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fen...