Jumat, 30 Maret 2018


PRINSIP-PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

Hasil gambar untuk prinsip dasar multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video yang saling menyatu sehingga bermanfaat bagi user. Bila dalam suatu aplikasi multimedia pemakai / pengguna multimedia diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada. Multimedia tersebut disebut dengan Interactive Multimedia. Multimedia apabila di pecah jadi 2 kata, yaitu multi dan media. Multi bisa berarti banyak atau beraneka ragam, sedangkan media adalah sesuatu yang di gunakan untuk menyampaikan atau membawakan informasi kepada orang lain. Sehingga dapat diperoleh makna multimedia yaitu, penggunaan dan pemanfaatan berbagai macam media untuk menyampaikan suatu informasi kepada orang lain.
Wujud  interaksi  antara pebelajar dengan  sumber  belajar  dapat  bermacam-macam.  Cara  belajar dengan  mendengarkan  ceramah  dari  pembelajar memang merupakan  salah  satu  wujud  interaksi  tersebut.  Namun  belajar  hanya  dengan mendengarkan  saja,  patut  diragukan  efektifitasnya.  Belajar hanya  akan  efektif  jika si pebelajar  diberikan  banyak  kesempatan  untuk  melakukan  sesuatu,  melalui multi-metode dan multi-media. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran,  pebelajar akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki pebelajar.            Barangkali  perlu  direnungkan  kembali  ungkapan  populer  yang mengatakan  : 
Saya  mendengar  saya  lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bisa.
Pemilihan Media
Dalam kegiatan pembelajaran kita harus menentukan media yang akan digunakan, memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.Pemilihan  media itu  perlu  kita  lakukan  agar dapat  menentukan  media  yang terbaik,  tepat  dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan  prosedur  yang  benar,  karena  begitu banyak  jenis  media  dengan  berbagai  kelebihan  dan kelemahan masing-masing.
Prinsip Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan media pembelajaran meliputi: prinsip kesiapan dan motivasi, penggunaan alat pemusat perhatian, pengulangan, partisipasi aktif peserta didik, dan umpan balik.
Prinsip kesiapan dan motivasi menekankan bahwa kesiapan dan motivasi peserta didik untuk menerima informasi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Kesiapan peserta didik mencakup kesiapan pengetahuan prasyarat, kesiapan mental, dan kesiapan fisik. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan atau mengikuti kegiatan belajar. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri peserta didik.
Prinsip-Prinsip Multimedia untuk Pembelajaran
1.                  Prinsip Multimedia 
            Multimedia principle merupakan teori yang dipelajari secara mendalam oleh Richard Mayer. Mayer mengatakan bahwasanya prinsip ini menyatakan, gabungan kata-kata (words) dan gambar lebih kondusif digunakan untuk pembelajaran, jika dibandingkan dengan yang terdiri atas teks ataupun gambar saja. Hasil studi menunjukkan bahwa peserta didik tidak terlibat lebih mendalam dalam pembelajaran ketika pembelajaran tersebut hanya terdiri atas teks saja, hal itu tidak akan menghubungkan antara apa yang mereka baca pada teks dengan pengetahuan baru ataupun yang sudah ada sebelumnya.
            Prinsip ini menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik dengan kata-kata dan gambar-gambar dibandingkan dengan hanya kata-kata atau gambar saja.Yang dimaksudkan dengan kata-kata adalah teks tercetak di layar yang dibaca pengguna atau teks ternarasikan yang didengar pengguna melalui speaker atau headset. Yang dimaksudkan dengan gambar adalah ilustrasi statis seperti gambar, diagram, grafik, peta, foto, atau gambar dinamis seperti animasi dan video. Clark & Mayer (2011:70) menggunakan istilah penyajian multimedia untuk menyebut segala penyajian yang berisi kata-kata dan gambar.
            Dengan menambahkan ilustrasi pada teks atau menambahkan animasi pada narasi maka akan membantu siswa lebih mendalami materi atau penjelasan yang disajikan. Menyajikan penjelasan dengan kata-kata dan gambar-gambar bisa menghasilkan pembelajaran lebih baik daripada menyajikan dengan kata-kata saja. Saat kata-kata dan gambar disajikan secara bersamaan siswa mempunyai kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan pictorial dan membangun hubungan diantara keduanya.

2.                  Prinsip Keterdekatan Ruang
            Prinsip ini menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang saling terkait disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan di halaman atau di layar. Saat kata-kata dan gambar-gambar terkait saling berdekatan di halaman (dalam buku) atau layar (dalam komputer) maka siswa tidak harus menggunakan sumber-sumber kognitif secara visual mencari di halaman atau layar itu. Siswa akan lebih bisa menangkap dan menyimpan materi bersamaan di dalam memori kerja pada waktu yang sama.
3.                  Prinsip Keterdekatan Waktu
            Prinsip ini menyatakan siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang terkait disajikan secara simultan (bersamaan) daripada bergantian. Saat bagian narasi dan animasi yang terkait disajikan dalam waktu bersamaan, akan lebih memungkinkan siswa untk bisa membentuk representasi mental atas keduanya dalam memori kerja dalam waktu bersamaan. Hal ini membuat siswa lebih bisa membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Jika waktu antara mendengar kalimat dan melihat animasi relative pendek, maka siswa masih bisa membangun koneksi antara kata-kata dan gambar. Jika mendengar keseluruhan narasi yang panjang dan melihat keseluruhan animasi dalam waktu yang terpisah maka siswa kesulitan membangun koneksi tersebut.
4.                  Prinsip Koherensi
            Prinsip koherensi bisa dipecah menjadi tiga versi yang saling melengkapi :
1.      pembelajaran siswa terganggu jika kata-kata dan gambar-gambar menarik namun tidak relevan ditambahkan ke presentasi multimedia.
2.      pembelajaran siswa terganggu jika terdapat suara dan music yang menarik namun tidak relevan,
3.      pembelajaran siswa akan meningkat jika kata-kata yang tidak diperlukan disingkirkan dari presentasi multimedia.
Gambar-gambar dan kata-kata yang menarik tapi tidak relevan bisa mengalihkan perhatian siswa dari isi materi yang penting, dan bisa mengganggu proses penataan materi. Dalam penyajian materi melalui multimedia siswa cenderung bisa belajar lebih banyak dan mendalam jika materi disajikan secara lebih ringkas. Oleh karena memori kerja otak pada manusia itu terbatas maka harus difokuskan pada materi yang penting.
5.                  Prinsip Modalitas
            Prinsip modalitas menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi (kata yang terucapkan) daripada dari animasi dan kata tercetak di layar (Mayer, 2009:197). Berdasarkan teori kognitif dan bukti riset, Clark & Mayer (2011:117) menyarankan untuk menarasikan teks daripada menyajikan teks tercetak di layar saat gambar (statis maupun bergerak) menjadi fokus kata-kata dan saat keduanya disajikan pada waktu yang bersamaan.
            Jika gambar dan kata-kata bersama-sama disajikan secara visual (yakni sebagai animasi dan teks) maka saluran visual/pictorial yang bekerja ekstra sedangkan saluran lain (verbal) tidak berfungsi. Jika kata-kata disajikan secara auditory maka kedua saluran akan berfungsi.
6.                  Prinsip Redundansi
            Prinsip ini menyatakan bahwa siswa belajar lebih baik dari gambar dan narasi daripada dari gambar, narasi, dan teks tercetak di layar (Mayer, 2009:215). Implikasi dari hal ini adalah saran dari Clark & Mayer (2011:125) untuk tidak menambahkan teks tercetak di layar ke gambar yang sedang dinarasikan. Clark & Mayer (2011:135) mengemukakan alasan bahwa siswa akan lebih memperhatikan teks tercetak di layar daripada ke gambar yang berkaitan. Saat mata mereka fokus di kata-kata tercetak, siswa tidak bisa melihat ke gambar yang sedang dinarasikan. Juga, siswa berusaha membandingkan teks tercetak dengan narasi yang diucapkan sehingga membebani proses kognitif. Karena itulah, untuk gambar yang sedang dinarasikan, hendaknya tidak ditambahkan teks tercetak di layar.
            Pada skenario pembelajaran multimedia, kita banyak melihat adanya teks dan audio yang dijalankan secara simultan. Prinsip redudansi menyatakan bahwasanya para peserta didik bisa melakukan pembelajaran dengan lebih baik jika hanya ada animasi dan narasi. Informasi teks yang ditampilkan secara visual menjadi materi yang redundan. Mengeliminasi materi-materi yang bersifat redundan, menghilangkan narasi dan teks yang bersifat identik merupakan cara yang tepat agar peserta didik bisa melakukan pembelajaran dengan baik. Alasannya adalah orang-orang tidak bisa fokus jika mendengar dan melihat pesan verbal secara bersamaan selama presentasi pembelajaran (Hoffman, 2006).
7.                  Prinsip Perbedaan Individual
            Prinsip ini menyatakan bahwa Siswa yang berpengetahuan lebih tinggi bisa menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya untuk mengkompensasi atas kurangnya petunjuk dalam presentasi. Siswa yang berpengetahuan rendah kurang bisa melakukan pemrosesan kognitif yang berguna saat presentasinya kurang petunjuk. Siswa yang memiliki kemampuan spasial yang tinggi memiliki kapasitas kognitif untuk secara mental memadukan reprentasi verbal dan visual dari presentasi multimedia yang ada. Siswa yang berspasial rendah harus mengerahkan kapasitas kognitif yang begitu banyak untuk memahami apa yang disajikan.
8.                  Prinsip Segmentasi Dan Pra Latihan
            Prinsip segmentasi menyarankan untuk memecah materi pelajaran yang besar menjadi segmen-segmen yang kecil (Clark & Mayer, 2011:207). Saat sebuah materi pembelajaran kompleks, materi itu perlu dibuat menjadi sederhana dengan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang dapat diatur kemunculannya.
            Clark & Mayer (2011:210) beralasan bahwa saat siswa menerima sajian yang berkelanjutan dan berisi konsep-konsep yang saling berhubungan, hasilnya adalah sistem kognitif menjadi kelebihan muatan, terlalu banyak pemrosesan yang dibutuhkan. Siswa tidak mempunyai kapasitas kognitif yang cukup untuk dilibatkan dalam pemrosesan esensial yang dibutuhkan untuk memahami materi tersebut. Solusi masalah di atas adalah membagi-bagi materi pelajaran menjadi beberapa bagian yang dapat diatur, misalnya dengan memberi tombol “Lanjutkan”.
            Prinsip pra-latihan menyarankan untuk memastikan siswa mengetahui nama dan karakteristik konsep-konsep penting (Clark & Mayer, 2011:212). Sebelum siswa belajar proses atau mengerjakan latihan pada suatu multimedia interaktif, hendaknya siswa diberi materi konsep-konsep penting berkaitan dengan proses yang akan dipelajari atau latihan yang akan dikerjakan. Contohnya, sebelum siswa melihat video demonstrasi cara membuat tabel basis data, siswa perlu mengetahui apa itu tabel, field, dan primary key.
            Clark & Mayer (2011:215) menyatakan bahwa pra latihan dapat membantu pemula untuk mengelola pemrosesan materi kompleks dengan mengurangi jumlah pemrosesan esensial yang mereka lakukan saat presentasi disajikan. Saat siswa sudah mengetahui apa itu primary key, mereka bisa mengalokasikan proses kognitif untuk membangun model mental bagaimana peran primary key dalam perancangan sebuah tabel. Dengan demikian, alasan diperlukannya prinsip pra-latihan adalah prinsip ini membantu pengelolaan pemrosesan esensial yang dilakukan siswa dengan mendistribusikan materi-materi ke dalam bagian pra-latihan dari materi pembelajaran.
9.        Prinsip Personalisasi
            Prinsip personalisasi menyarankan agar pengembang multimedia menggunakan gaya percakapan dalam narasi daripada gaya formal (Clark & Mayer, 2011:182). Gaya percakapan di antaranya dicapai dengan menggunakan bahasa orang pertama dan orang kedua serta dengan suara manusia yang ramah. Clark & Mayer (2011:184) menyatakan bahwa riset dalam proses diskursus menunjukkan bahwa manusia bekerja lebih keras untuk memahami materi saat mereka merasa berada dalam percakapan dengan seorang teman, daripada sekadar menerima informasi. Mengekspresikan informasi dalam gaya percakapan dapat merupakan cara untuk mempersiapkan proses kognitif siswa. Clark & Mayer (2011:184) menambahkan pula bahwa instruksi yang mengandung petunjuk sosial seperti gaya percakapan mengaktifkan perasaan kehadiran sosial, yaitu perasaan sedang dalam percakapan dengan pengarang. Perasaan kehadiran sosial ini mengakibatkan pembelajar terlibat dalam proses kognitif yang lebih dalam selama belajar dengan berusaha lebih keras memahami apa yang pengarang ucapkan, yang hasilnya adalah hasil belajar yang lebih baik.

QUESTION:
  1.  Dalam pemilihan media harus tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan, bagaimana kriteria materi yang harus menggunakan multimedia nntuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran? dan apakah semua meteri harus menggunakan multimedia?
  2. Seperti kita ketahui sekarang ini kebanyakan pengajar memaparkan materi dalam bentuk power point, dan apakah multimedia dalam bentuk power point itu efektif dalam proses pembelajaran?
  3.  Seberapa besar pengaruh multimedia dalam pproses pembelajaran? Tapi jika dibanding dengan zaman praglobalisasi proses pembelajaran hanya menggunakan media yang sangat sederhana. Namun dapat juga menghasilkan siswa yang pintar? Jelaskan pendapatmu!

DAFTAR PUSTAKA
Mayer, Richard. 2011. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. Cambridge University Press.
http://dewisugiarti122.blogspot.co.id/2017/02/prinsip-prinsip-dasar-multimedia.html


18 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama.
    Multimedia merupakan bagian dari media pembeljaran, jadi Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan.Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan. Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi

    Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, terimakasih atas jawabannya..
      seeperti kita ketahui salah satu kelebihan dari multimedia yaitu Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran. dengan ini sesuatu yang tidak biasa, baik seperti materi yang hanya bisa disajikan dalam konsep atau simbol saja bisa disajikan dalam multimedia. disini sangat dituntut invasi dan kreatif dari sipengajar.

      Hapus
    2. Saya sependapat juga dengan desi dan icha, saya ingin menambahkan sedikit dalam membuat media pembelajaran seperti media power point kita harus memperhatikan materi yang diajarkan apabila materi yang ingin kita sampaikan itu panjang sebaikan menggunakan media power poin karna bisa mengefektifkan waktu dalam pembelajaran. Jika menggunakan rumus yang rumit sebaiknya menggunakan papan tulis sehingga bisa mudah dipahami murid.

      Hapus
    3. maaf yulinda bukannya dalma proses pembeljaran yang harus dipertimbangkan tidak hany mengefektifkan waktu namun kita harus dapat mencapai tujuan pembelajaran. toh percuma juga jika hanya untuk mengefektifkan waktu namun tujuan pembeljaran tidak tercapai

      Hapus
  2. Baiklah disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang kedua yaitu apakah penggunaan powerpoint itu efektif digunakan?
    Menurut saya di dalam proses pembelajaran yang serba canggih seperti saat ini penggunaan powerpoint tersebut sangat efektif, karena dengan menggunakan media powerpoint banyak sekali manfaat yang di dapatkan oleh guru yang mengajar maupun siswa nya. Salah satunya adalah efisensi waktu, seorang guru tidak perlu lagi mencatat materi dipapan tulis, karena itu dapat memakan waktu yang lama. Jadi, guru dapat memasukkan hal-hal penting materi yang akan diajarkan ke dalam powerpoint dan menjelaskannya dengan kata-kata yang lebih mudah dimengerti oleh siswa.

    Selain itu juga, guru dapat menambahkan foto, video, ataupun animasi di dalam powerpoint untuk dapat merangsang pikiran siswa. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah powerpoint yang digunakan harus dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. baik, terimakasih atas jawabannya.
      memang benar dengan penggunaan power point dapat mengefektifkan proses pembelajaran namun tidak semua sekolah, tidak semua pengajar dan tidak semua siswa yang bisa menggunakan media dalam bentuk power point tersebut. nah disini sangat dituntut analisa dari pengajar sebelum mengajar. nah jika dikaitkan dengan langkah-langkah mendesain pembelajaran dimana dapat kita kenal model dick and carrey. dalam model ini terdapat analsis karateristik siswa. disini pengajar sebelum mengajar harus mengetahui latar belakng siswa dan sekolah. maka dari itu baru pengajar bisa mempertimbangkan media apa yang cocok buat siswa dalam lingkungan sekolah yang ditempatinya itu

      Hapus
    3. saya setuju pendapat novia, dimana pada zaman sekarang dimana teknologi telah canggih orang cenderung ingin mempermudah proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai, saya juga ingin menanggapi pertanyaan icha dimana tidak semua sekolah dapat menggunakan ppt karena mungkin dari sekolahnya sendiri bahwa belum menyediakan alat seperti infocus, sehingga guru belum bisa mengajar menggunakan ppt. tapi zaman sekarang sudah jarang guru yang mengajar hanya dengan menggunakan buku, jadi saya ingin menambahkan Kegunaan Microsoft Powerpoint itu sendiri adalah sebagai berikut :
      1. Untuk memudahkan Presentator mempresentasikan informasi
      Seperti salah satu kutipan di atas bahwa Microsoft Powerpoit ini digunakan untuk mempresentasikan informasi di waktu rapat, cara ini bisa membantu agar informasi yang di sampaikan bisa mudah dipahami oleh audiens.
      2. Agar proses presentasi lebih tersusun
      Pasti kita menginginkan presentasi yang memuaskan dan bagus, apalagi jika kita mempunyai klient yang penting, maka dari itu pesentasi kita harus tersusun rapih kita dapat menyusun dasn menuangkannya ke Microsoft Powerpoit tersusun di slide-slide yang tersedia dari mulai yang akan pertama kita bahas sampai penutupan.
      3. Untuk membantu mengorganisasir informasi presentasi dan membantu dengan tampilan keseluruhan
      Tampilan saat presentasi dapat terorgasnisir dengan baik karena di susun rapi berdasarkan point-point dari pembahasan pertama sampai teraskhir.
      4. Materi yang di sampaikan menjadi mudah untuk di mengerti
      Audiens akan lesbih cepat mengeti jika presentasi yang di sajikan menggunakan Microsoft powerpoint karena lebih simple apalagi jika di sertakan gambar contoh atau tabel pelaporan keuangan dan sebaganya.
      5. Tampilan lengkap dan menarik memberi kesan wah saat presentasi
      Sangat membantu dalam membuat slide, outline presentasi, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik dan semuanya akan mudah di tampilkan di layar monitor.

      Hapus
    4. baiklah disini saya ingin menambahkan sedikit yang mana saya setuju dengan pendapat saudari novia bahwa media power point merupakan salah satu langkah yang efefktif dalam pembelajaran . salah satunya adalah efisien waktu. namun selain itu kita juga harus mengetetahui berbagai kekurangan dari media power point itu sendiri antara lain :
      1. Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki
      2. Tidak semua materi dapat disajikan dengan menggunakan powerpoint
      3. Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan
      4. Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.

      Hapus
  3. Menurut pendapat saya multimedia powerpoint ataupun multimedia yang lain tidak bisa dikatakan efektif dan tidak bisa pula dikatakan tidak efektif. Keefektifan multimedia yang digunakan dapat dilihat dari materi yang akan disampaikan. Apakah sesuai atau tidak. Apabila multimedia yang digunakan dapat mencapai tujuan pembelajaran makan multimedia tersebut dapat dikatakan efektif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan ulasan @gitasitepu. Tapi adapun prinsip dari multimedia tidak hanya sesuai dengan konten isi materi dengan media yang akan digunakan, tapi bagaimana agar media yang digunakan itu menarik dan bisa mencuri fokus peserta didik. Semisalnya materinya sesuaipun, belum tentu peserta didik tertarik. Untuk menjawab permasalahan dari saudari icha, saran saya PPT yang digunakan bisa menjadi efektif dan menarik jika ada animasi, efek suara, singkat dan tepat pada materinya. Karena ada tipe anak yang belajar secara visual, audio dan kinetik. Kita ambil contoh untuk pembelajaran kimia (sains)
      misalnya ditambahkan animasi2 yang berhubungan erat dengan yang terjadi di lingkungan sang anak,untuk perdetail menambah pengetahuan baru sang anak, dikaitkan dengan tambahkan animasi dari penelitian oleh para ahli, jadi konsep yang telah dimiliki anak menjadi mantap dan bertambah melalui ppt. Intinya, sesuaikan dengan lingkungan dan karakteristik peserta didiknya.

      Hapus
    2. baik terimakasih atas jawabnnya,
      Nah jadi bisa dikatakan media power point belum tentu efektif dalam pencapaian tujuan pembelajran. jadi media apa yang harus kita gunakan dengan mengimbangi tuntutan teknolgi yang serba canggih ini..
      benar kata saudari hudia, dalam penyampaian materi itu tergantung pada si pengajar, namun kita sebagai calon pengajar harus mendapat gambaran media apa yng efektif agar disaat waktunya kita yang terjun ngajar kita tidak keteteran..

      Hapus
  4. menurut pendapat saya mengenai permasalah yang kedua, Media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan belajar siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif. Sehingga pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman dan sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan lancar. Media pembelajaran terdapat berbagai macam jenis, diantaranya ada media visua, audio, audia-visual, dan lingkungan sebagai media. Media pembelajaan juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat memperjelas penyajian pesan dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
    Power Point merupakan program untuk membantu mempresentasikan dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi. Microsoft PowerPoint adalah nama dari sebuah program presentasi komersial proprietary yang dikembangkan oleh Microsoft.
    Karena dalam media power point mampu menampilkan banyak hal maka power point merupakan salah satu media yang efektif dalam pembelajaran. Namun tidak semua materi pelajaran khususnya materi kimia efektif menggunakan power point misalnya dalam materi reaksi hidrokarbon atau pun yang sifatnya hitungan seperti stoikiometri akan lebih baik jika menggunakan papan tulis secara langsung.

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan no.3, terkait Seberapa besar pengaruh multimedia dalam pproses pembelajaran. Tentu sangat besar pengaruhnya terutama terhadap siswa dan juga guru. Dengan adanya multimedia dapat meringankan beban kerja guru dalam menjelaskan materi pelajaran dan dengan multimedia ini materi yang disampaikan guru kepada siswa dapat mudah dicerna dan dipahami serta multimedia menumbuhkan motivasi siswa dalam belajarnya. Untuk zaman praglobalisasi proses pembelajaran hanya menggunakan media yang sangat sederhana. Namun dapat juga menghasilkan siswa yang pintar. Hal ini bisa disebabkan dari banyak faktor. Bukan hanya pengaruh penggunaan multimedia. Bisa saja karena faktor genetika ataupun lingkungannya.

    BalasHapus
  6. Cukup efektif dalam bentuk ppt, karena didalam ppt kita dapat memuat foto, video teks, dllnya yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran nantinya. Dan didukung dengan keahlian kita untuk mengkombinasikan media itu agar kompleks mencakup materi yang akan disampaikan.

    BalasHapus
  7. saya akan menanggapi permasalahan dari saudara dimana Seberapa besar pengaruh multimedia dalam pproses pembelajaran?
    menurut saya dengan multimedia kesulitan dalam belajar siswa mampu teratasi, dimana kita ketahui setiap kesulitan pada siswa itu berbeda beda, nah dengan multimedia mampu membantu guru dalam mengatasi kesulitan dalam belajar pada diri anak itu sendiri. seperti contohnya si anak tidak suka membaca, maka diberikan suatu media yaitu berbentuk audio

    BalasHapus
  8. baiklah, saya akan menjawab pertanyaan anda yang kedua. menurut pendapat saya multimedia power poitefektif digunakan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan imajinasi siswa tentang konsep abstrak karena dalam multimedia ini dapat dimasukkan berupa gambar dan video, akan tetapi apabila tampilan power point terlalu monoton dapat membuat siswa merasa bosan atau jenuh.

    BalasHapus
  9. Baiklah saya akan menjawab
    Menurut saya efektif karna ppt adalah media yang sering digunakan dalam pembelajaran yang mana bisa membuat video gambar dan konsep dan tidak terlalu monoton jadi imajinasi siswa akan berjalan saat menggunakan ppt

    BalasHapus

Fenil Propanoid

FENILPROPANOID  A.    ASAL USUL Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fen...