Sabtu, 15 September 2018

FLAVANOID


FLAVANOID

ASAL USUL
Spekulasi awal mengenai biosintesis flavonoid dijelaskan oleh Robinson (1936) mengatakan bahwa kerangka C6 – C3 – C6.   dari flavonoid berkaitan dengan kerangka C6 – C3 dari fenilpropana yang mempunyai gugus fungsi oksigen pada para, para dan meta atau dua meta dan satu para pada cincin aromatik. Akan tetapi, senyawa-senyawa fenilpropana, seperti asam amino fenil- alanin dan tirosin, bukannya dianggap sebagai senyawa yang menurunkan flavonoid melainkan hanya sebagai senyawa yang bertalian belaka.
Pola biosintesis flavonoid pertama kali diusulkan oleh Birch, yang menjelaskan bahwa tahap pertama biosintesis flavonoid suatu unit C6 – C3 berkombinasi dengan 3 unit C2 menghasilkan unit C6 – C3 – (C2+C2+C2). Berdasarkan atas usul tersebut maka biosintesis dari flavonoid melalui 2 jalur bisosintesis yaitu poliketida (asam asetat atau mevalonat) dalam membentuk cincin A berkondensasi 3 molekul unit asetat, sedang cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propana berasal dari jalur fenilpropana (shikimat).

PENGERTIAN SENYAWA FLAVONOID
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam.  Banyaknya senyawa flavonoid ini bukan disebabkan karena banyaknya variasi struktur, akan tetapi disebabkan oleh hasil reaksi dari berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi pada struktur tersebut. Flavonoid di alam juga sering dijumpai dalam bentuk glikosidanya.
 Flavonoid sebagai salah satu kelompok senyawa fenolik yang banyak terdapat pada jaringan tanaman dapat berperan sebagai antioksidan dan berperan dalam mencegah kerusakan sel dan komponen selularnya oleh radikal bebas reaktif. Oleh karena itu, tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan tradisional.
Kerangka flavanoid



KERANGKA FLAVANOID

Istilah flavonoida diberikan untuk senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon, yaitu nama salah satu jenis flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, dimana posisi orto dari cincin A dan atom karbon yang terikat pada B dari cincin 1,3-diarilpropanan dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik yang baru.
Kelas-kelas yang berlainan dalam golongan ini dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan. Flavonoid sering terdapat sebagai glikosida. Golongan terbesar flavonoid berciri mempunyai piran yang menghubungkan rantai tiga-karbon dengan salah satu dari cincin benzene.
Kerangka dasar karbon pada flavonoid merupakan kombinasi antara jalur sikhimat dan jalur asetat-malonat yang merupakan dua jalur utama biosintesis cincin aromatik. Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida (jalur asetat-malonat), yaitu kondensasi tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propan berasal dari jalur fenilpropanoid (jalur sikhimat) [Achmad, 1985].
Kerangka dasar karbon pada flavonoid merupakan kombinasi antara jalur sikhimat dan jalur asetat-malonat yang merupakan dua jalur utama biosintesis cincin aromatik. Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida (jalur asetat-malonat), yaitu kondensasi tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propan berasal dari jalur fenilpropanoid (jalur sikhimat) [Achmad, 1985].




BIOSINTESIS FLAVANOID


ISOLASI  FLAVANOID
1. Isolasi Dengan metanol
Terhadap bahan yang telah dihaluskan, ekstraksi dilakukan dalam dua tahap. Pertama dengan metanol:air (9:1) dilanjutkan dengan metanol:air (1:1) lalu dibiarkan 6-12 jam. Penyaringan dengan corong buchner, lalu kedua ekstrak disatukan dan diuapkan hingga 1/3 volume mula-muIa, atau sampai semua metanol menguap dengan ekstraksi menggunakan pelarut heksan atau kloroform (daIam corong pisah) dapat dibebaskan dari senyawa yang kepolarannya rendah, seperti lemak, terpen, klorofil, santifil dan lain-lain .
2. Isolasi Dengan Charaux Paris
Serbuk tanaman diekstraksi dengan metanol,lalu diuapkan sampai kental dan ekstrak kental ditambah air panas dalam volume yang sama, Ekstrak air encer lalu ditambah eter, lakukan ekstraksi kocok, pisahkan fase eter lalu uapkan sampai kering yang kemungkinan didapat bentuk bebas. Fase air dari hasil pemisahan ditambah lagi pelarut etil. asetat diuapkan sampai kering yang kemungkinan didapat Flavonoid O Glikosida. Fase air ditambah lagi pelarut n - butanol, setelah dilakukan ekstraksi, lakukan pemisahan dari kedua fase tersebut. Fase n-butanol diuapkan maka akan didapatkan ekstrak n - butanol yang kering, mengandung flavonoid dalam bentuk C-glikosida dan leukoantosianin. Dari ketiga fase yang didapat itu langsung dilakukan pemisahan dari komponen yang ada dalam setiap fasenya dengan mempergunakan kromatografi koLom. Metode ini sangat baik dipakai dalam mengisolasi flavonoid dalam tanaman karena dapat dilakukan pemisahan flavonoid berdasarkan sifat kepolarannya.
3. Isolasi dengan beberapa pelarut.
Serbuk kering diekstraksi dengan kloroform dan etanol, kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan dibawah tekanan rendah. Ekstrak etano lpekat dilarutkan dalam air lalu diekstraksi gojog dengan dietil eter dan n-butanol, sehingga dengan demikian didapat tiga fraksi yaitu fraksi kloroform, butanol dan dietil eter.


JENIS-JENIS FLAVANOID
1. Flavon
Yang termasuk flavon di antaranya luteolin dan apigenin. Sumber flavon yang bagus adalah seledri, peterseli, berbagai bumbu dan cabai. Flavon dikaitkan dengan manfaat antioksidan secara keseluruhan dan menunda metabolisme obat-obatan.
2. Anthocyanidins
Yang termasuk Anthocyanidins adalah malvidin, pelargondin, peoidin dan sianidin. Sumber anthocyanidin yang baik yaitu termasuk buah beri merah, ungu dan biru; buah delima; plum; anggur merah dan ungu. Anthocyanidins berhubungan dengan kesehatan jantung, efek antioksidan dan membantu pencegahan obesitas dan diabetes.
3. Flavonones
Yang termasuk flavonones hesperetin, eriodictyol dan naringenin. Flavonon ditemukan berlimpah dalam buah jeruk. Flavon kelompok ini terkait dengan kesehatan jantung, relaksasi, dan keseluruhan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi.
4. Isoflavon
Yang subkelompok ini ialah genistein, glycitein dan daidzein. Isoflavon sangat terkonsentrasi pada kedelai dan produk kedelai, serta kacang-kacangan.
Mereka adalah phytoestrogen, yang berarti bahwa mereka adalah bahan kimia yang bertindak seperti hormon estrogen. Para ilmuwan menduga mereka mungkin bermanfaat dalam menurunkan risiko kanker hormonal, seperti kanker payudara, endometrium dan prostat, meskipun hasil studi saat ini beragam. Dalam berbagai penelitian, isoflavon kadang-kadang bertindak sebagai antioksidan dan kadang-kadang sebagai oksidan, sehingga efeknya pada kanker tidak jelas. Mereka juga sedang dipelajari sebagai cara untuk mengobati gejala menopause.
5. Flavonol
Sub-kelompok flavonoid yang tersebar luas ini termasuk quercetin dan kaempferol. Mereka ditemukan dalam bawang, daun bawang, kubis Brussel, kale, brokoli, teh, buah, kacang dan apel. Quercetin adalah antihistamin yang terkait dengan membantu meringankan demam dan gatal-gatal. Flavonol juga dikenal karena manfaat anti-peradangannya. Kaempferol dan flavonol lainnya berhubungan dengan aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang kuat yang mengarah pada pencegahan penyakit kronis.
6. Flavanol
Ada tiga jenis utama flavanol yaitu: monomer (lebih dikenal sebagai katekin), dimer dan polimer. Flavanols ditemukan dalam teh, coklat, anggur, apel, buah beri, kacang fava dan anggur merah. Sementara katekin sangat umum dalam teh hijau dan putih, sementara dimer, yang berhubungan dengan menurunkan kolesterol, ditemukan dalam teh hitam.
 MANFAAT FLAVONOID
1. Panjang Umur
Penelitian 25 tahun berskala besar, yang diterbitkan pada 1995 dalam jurnal Archives of Internal Medicine , mengamati pria di tujuh negara dan menemukan bahwa konsumsi flavonoid secara signifikan terkait dengan umur panjang. Para peneliti menyarankan konsumsi flavonoid dapat menjelaskan 25 persen dari perbedaan yang diamati dalam tingkat kematian dari penyakit jantung koroner dan kanker.
2. Mengatur Berat Badan
Premkumar mencatat bahwa flavonoid juga dikaitkan dengan anti peradangan dan penurunan berat badan. “Kandungan flavonoid dapat meredakan peradangan dan menurunkan tingkat hormon penekan nafsu makan, yaitu leptin,” katanya.
“Kami tahu pasti bahwa leptin memainkan peran penting dalam konsumsi makanan karena tikus dengan mutasi pada leptin atau reseptornya menjadi gemuk, dan hewan-hewan ini digunakan sebagai model untuk mempelajari diabetes dan obesitas.”
3. Penyakit kardiovaskular
Karena perilaku antioksidan dan anti-inflamasi nya, flavonoid terkait dengan pencegahan penyakit kardiovaskular. Menurut situs World Healthiest Foods , George Mateljan Foundation , flavonoid dapat menurunkan risiko atherosclerosis melalui perlindungan kolesterol LDL dari kerusakan radikal bebas. Mereka juga dapat meningkatkan kualitas dinding pembuluh darah.
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara tingkat asupan flavonoid yang lebih tinggi dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di berbagai kelompok, termasuk wanita pascamenopause, pria perokok dan pria dan wanita paruh baya.

PERMASALAHAN
1.      Jelaskan sifat-sifat senyawa flavanoid baik bersifat fisika maupun kimia?
2.      Kenapa flavanoid lebih banyak ditemukan pada tumbuhan daripada hewan?
3.      Bagaimana cara mengetahui dan mengidentifikasi flavanoid pada hewan dan tumbuhan?

5 komentar:

  1. saya ingin mencoba menanggapi permasalah pertama saudari
    Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air. Pemisahan senyawa golongan flavonoid berdasarkan sifat kelarutan dalam berbagai macam pelarut dengan polaritas yang meningkat adalah sebagai berikut
    1. Flavonoid bebas dan aglikon,dalam eter
    2. O-Glikosida,dalam etil asetat.
    3. C-Glikosida dan leukoantosianin dalam butanol dan amil alkohoI. Oleh karena itu banyak keuntungan ekstraksi dengan polaritas yang meningkat.

    BalasHapus
  2. saya ingin mencoba menjawab pertanyann nomor satu, Sifat-sifat kimia dari senyawa fenol adalah sama, akan tetapi dari segi biogenetic senyawa senyawa ini dapat dibedakan atas dua jenis utama, yaitu:
    1. Senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat.
    2. Senyawa fenol yang berasal dari jalur asetat-malonat.
    sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa, tetapi bila dibiarkan dalam larutan basa dan di samping itu terdapat oksigen, banyak yang akan terurai.

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomoe 3
    Salah satu cara mengidentifikasi alkaloid aladah Berdasarkan sifat spesifik.
    Alkaloid dalam larutan HCl dengan pereaksi Mayer dan Bouchardhat membentuk endapan yang
    larut dalam alkohol berlebih. Protein juga memberikan endapan, tetapi tidak larut dalam dalam
    alcohol berlebih.
    2. Berdasarkan bentuk basa dan garam-nya / Pengocokan
    Alkaloid sebagai basanya tidak larut dalam air, sebagai garamnya larut baik dalam air. Sebaiknya
    pelarut yang digunakan adalah pelarut organik : eter dan kloroform. Pengocokan dilakukan pada
    pH : 2, 7, 10 dan 14.Sebelum pengocokan, larutan harus dibasakan dulu, biasanya menggunakan
    natrium hidroksida, amonia pekat, kadang-kadang digunakan natrium karbonat dan kalsium
    hidroksida.
    3. Reaksi Gugus Fungsionil
    a. Gugus Amin Sekunder
    Reaksi SIMON : larutan alkaloida + 1% asetaldehid + larutan na.
    nitroprussida = biru-ungu.
    Hasil cepat ditunjukkan oleh Conilin, Pelletierin dan Cystisin.
    Hasil lambat ditunjukkan oleh Efedrin, Beta eucain, Emetin, Colchisin dan Physostigmin

    BalasHapus
  4. Saya akan menjawab soal no 2 dimana biosintesis fenol hanya dapat dilakukuan ditumbuhan, hewan membutuhkan senyawa flafonoid namun dia perolwh dari tumbuhan bukan di hasilkan sendiri
    Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
    Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu. Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.

    BalasHapus
  5. Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama dimana Sifat Fisika dan Kimia Senyawa Flavonoid
    merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.
    Pemisahan senyawa golongan flavonoid berdasarkan sifat kelarutan dalam berbagai macam pelarut dengan polaritas yang meningkat adalah sebagai berikut :
    1. Flavonoid bebas dan aglikon,dalam eter .
    2. O-Glikosida,dalam etil asetat.
    3. C-Glikosida dan leukoantosianin dalam
    butanol dan amil alkohoI.
    Oleh karena itu banyak keuntungan ekstraksi dengan polaritas yang meningkat.

    BalasHapus

Fenil Propanoid

FENILPROPANOID  A.    ASAL USUL Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fen...